Wednesday 4 December 2013

Harusnya Satu Langkah (kecil) Lagi, Sudah Lima ..

Assalammu'alaikum wr. wb.

" . . . Justru pelajaran terbaik itu bisa kita dapatkan dari sebuah pengalaman yang luar biasa . . . "

Saya kutip perkataan tersebut dari salah seorang sahabat saya satu tahun silam. Di dalam keterpurukannya 'terselip' sebuah keputusasaan karena kegagalan kerap kali datang dan tak kunjung pergi. Jika orang lain bisa mendapatkan sebuah angka 5 dengan cara angka 1 ditambah angka 4, maka ia harus mendapatkannya dengan cara menambahkan kelipatan angka 1 bahkan sesekali 'minus'.

Sangat disayangkan, setiap satu kekuatan mulai muncul, ia harus dipukul kembali oleh keadaan yang mampu membuat semangatnya padam. Situasi seperti ini terjadi pada dirinya tidak hanya sekali. Namun kali ini ia berusaha bertahan dan berjalan secara perlahan sehingga hanya satu langkah 'kecil' lagi baginya untuk menyelesaikan 'permainan' ini. Lagi, sebuah keadaan tak diharapkan terjadi yang menyebabkan sebuah 'pergerakan' pada setiap harapan yang akan ia capai. Ya, harapan itu 'bergerak' lalu hilang, dan 'mungkin' menjadi sangat jauh.
Musnah. Segala bentuk kesengsaraan disertai dengan kemarahan berkumpul di dalam pikirannya. Bergejolak dan memberontak saling bertabrakan mencari celah untuk keluar. Bagaimana tidak? Setiap usaha yang ia lakukan tidak membawanya pada hasil akhir yang sempurna.

Ia duduk di atas batu-batu berpasir, memainkan tiga buah kerikil dan melemparkannya satu per satu. Namun, ia tetap bertahan dan kembali berjalan. Jika sebelumnya ia berjalan diatas batu-batu kerikil, kali ini ia mencoba menyusuri pantai-pantai berpasir. Sesekali, air laut menyapu kakinya dan menjadikan setiap sentuhan air di kakinya menumbuhkan tekad untuk kembali mencari harapan yang hilang.

#Tulisan ini merupakan ringkasan dari kisah sahabat saya. Ini saya buat sebagai inspirasi untuk saya sendiri bahwa pada setiap orang terdapat masa-masa sulit yang pasti mempunyai jalan keluar. Hanya saja, perjuangan setiap orang tentu berbeda. Ia sahabat saya, membutuhkan perjuangan yang (mungkin) lebih besar dari orang lain. Sebagai renungan, pada hakikatnya manusia mempunyai 'segudang' cara dalam pencapaian tujuan.

Kini, ia pun bisa menikmati manisnya buah yang ia tanam dari benih doa, usaha, semangat serta tekad yang luar biasa.

Sekian, Semoga Bermanfaat
Assalammu'alaikum wr. wb.

No comments:

Post a Comment